Gerakan konseling di Indonesia yang dimulai sejak awal tahun 1960-an telah berkembang dan berhasil mewujudkan secara nyata kegiatan konseling sebagai pelayanan profesi bagi warga masyarakat luas, pada setting sekolah, perguruan tinggi, instansi resmi dan swasta, dunia usaha dan industri, keluarga, dan kelembagaan kemasyarakatan lainnya. Melalui pembentukan Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) tahun 1975 yang kemudian berubah nama menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) tahun 2001, gerakan konseling terus memperkuat diri sehingga keberadaan dan keprofesionalan pelayanan konseling setara dengan pelayanan bidang-bidang profesi lainnya.
Pada
tahun 2003 dikeluarkan naskah Dasar Standadisasi Profesi Konseling oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang menjadi acuan pokok bagi
pengembangan konseling sebagai profesi. Naskah ini telah disosialisasikan ke
seluruh wilayah tanah air dan secara formal memperoleh landasan yang kokoh
dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang antara lain menyebutkan konselor sebagai
pendidik. Lebih jauh, ketentuan tentang penyelenggaraan pendidikan profesi
di perguruan tinggi di dalam undang-undang tersebut memberikan legitimasi dan
arah bagi penyelenggaraan pendidikan profesi untuk menyiapkan tenaga
profesional konseling yang menyandang gelar profesi Konselor. Menyadari
tentang keberadaan dan kemanfaatan peyalanan profesi konseling menuju kehidupan
masyarakat dan bangsa yang cerdas, modern dan bahagia serta menjunjung tinggi
kemartabatan profesi konseling, dalam suasana dan semangat kekeluargaan serta
dinamika Kongres X dan Konvensi XIII ABKIN tanggal 13 -16 April 2005 di
Semarang, dengan ini para Konselor Indonesia mendirikan organisasi Ikatan
Konselor Indonesia yang merupakan divisi dalam ABKIN. Pendirian Ikatan Konselor
Indonesia ini disyahkan pada Kongres Ikatan Konselor Indonesia I di Padang
tanggal 26 s.d 27 Maret 2006. Ikatan Konselor Indonesia meiliki Aturan Dasar
dan Aturan Rumah Tangga untuk mengatur kehidupan dan penyelenggaraan
organisasi.
Posting Komentar